Sunday, February 10, 2013

Pemain Sepakbola Terbaik Tiap Dekade


Perdebatan mengenai siapakah pemain terbaik di dunia sepakbola tidak akan pernah menemui titik temu.

Setiap orang pasti memiliki kriteria tersendiri mengenai definisi tersebut. Di era sepakbola modern saat ini, nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi jelas menjadi pusat perdebatan dalam topik ini.

Label pemain terbaik diberikan karena berbagai alasan seperti skill individu, prestasi, patriotisme, serta kontroversi dari sang pemain yang bersangkutan.

Akan sangat sulit untuk menentukan siapa yang terbaik kepada pemain yang notabene lahir dari era yang berbeda. Namn, terlepas dari itu semua, para pecinta sepakbola masih tetap bisa menilai dan membandingkan pemain yang bermain di dekade, era, dan permainan yang sama.

Perbandingan yang dilakukan berdasarkan hal tersebut di atas akan terasa lebih adil dan masuk akal.

Berikut ini adalah daftar kumpulan pemain-pemain terbaik per dekade yang dimulai dari tahun 1920an, di mana tiap tahunnya olahraga paling diminati sejagat ini mengalami perubahan dan perkembangan yang tak pernah berhenti.

1. Dekade '20an

Ricardo Zamora [Kiper/Spanyol]



Pemain berkebangsaan Spanyol ini sangat terkenal di era 1920an.

Kiper legendaris ini mengawali karirnya di Espanyol dan pensiun bersama Real Madrid. Selama karirnya, Zamora telah meraih 7 trofi [2 gelar liga dan 5 trofi copa] dan satu medali perak Olimpiade.

Untuk mengenang jasa dan kehebatannya, nama Zamora pun dijadikan nama sebuah trofi yang diberikan kepada kiper yang memiliki koefisien kebobolan terbaik di akhir musim kompetisi.

2. Dekade '30an

Giuseppe Meazza [Striker/Italia]



Meazza adalah pemain jenius dan penentu kemenangan tim di era 1930an. Striker Italia ini adalah pemegang rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa Inter Milan dengan 287 gol.

Pria yang meninggal dunia di tahun 1979 silam ini menyihir para pecinta sepakbola dengan dribble yang luar biasa, ketenangan saat memegang bola, dan teknik mumpuni di atas rata-rata.

Untuk menghormati dan mengenang jasa-jasanya, nama Giuseppe Meazza dijadikan nama stadion milik Inter Milan.

3. Dekade '40an

Stanley Matthews [Midfielder/Inggris]



Matthews merupakan salah satu pemain paling menonjol dan fenomenal di era 1940an. Pemain asal Inggris ini menjalani karir sepakbola-nya selama 33 tahun dan mampu bermain hingga usia 50 tahun.

Pemain tengah ini memiliki kecepatan dan kemampuan dribling yang mengagumkan. Karena hal inilah Matthews mendapat julukan 'The Magician' dan 'The Wizard of the Dribble'. Selain itu, Matthews juga terkenal sebagai pemain yang sangat 'bersih', karena ia tidak mendapatkan kartu/hukuman hampir 800 laga yang ia mainkan.

4. Dekade '50an

Alfredo Di Stefano [Striker/Argentina]



Era 1950an adalah dekade di mana pemain hebat lahir dengan nama Alfredo Di Stefano.

Pemain ini membawa Real Madrid mendominasi Eropa di dekade '50an. Ia mampu mempersembahkan trofi Eropa empat kali berturut-turut. Selama karirnya bersama Real Madrid, Di Stefano telah memainkan 396 laga di semua ajang dan mencetak 307 gol.

5. Dekade '60an

Ferenc Puskas [Striker/Hungaria]



Di era ini banyak pemain hebat yang lahir dari dunia sepakbola. Sebut saja Sir Bobby Charlton [Inggris], Eusebio [Portugal], Garrincha dan Pele [Brasil], Giancinto Facchetti [Italia], atau Lev Yashin [Rusia].

Namun dari semua nama itu, kita patut mengedepankan legenda asal Hungaria sebagai pemain terbaik di era 1960an. Ia adalah Ferenc Puskas.

Pemain berjuluk 'Magical Magyar [Orang Hungaria yang Sakti]' ini mampu mengalahkan ketenaran Pele waktu itu. Ia mampu membawa Hungaria ke partai final Piala Dunia 1954 sebelum akhirnya dikalahkan oleh Jerman Barat dengan skor 3-2.

Di level klub, Puskas bersinar bersama klub lokal Hungari, Budapest Honvéd, sebelum meraih kesuksesan di Spanyol bersama Real Madrid.

6. Dekade '70an

Johan Cruyff [Midfielder/Belanda]



Kehebatan Cruyff tak mampu ditandingi oleh pemain lainnya di era 1970an. Pasalnya, Cruyff mampu meuncuri perhatian publik sepakbola dengan membawa Ajax Amsterdam menjuarai kompetisi Eropa tiga kali secara beruntun. Prestasi di level klub pun dilanjutkannya kala membela Barcelona dengan mempersembahkan masing-masing satu trofi di liga dan copa.

Cruyff pun menuai sukses di tingkat internasional bersama timnas Belanda dengan menjadi runner-up di Piala Dunia 1974. Cruyff merupakan pemain yang paling dihormati dalam skema Total Football milik Belanda. Selain itu, Cruyff juga mencatatkan namanya sebagai pemain terbaik dunia sebanyak tiga kali.

7. Dekade '80an

Diego Maradona [Striker/Argentina]



Tidak ada yang menyangsikan kehebatan Maradona di era 1980an. Pemain kidal ini meraih kesuksesan di tingkat internasional bersama Argentina dengan menjadi kampiun Piala Dunia 1986. Di kompetisi bergengsi tersebut, Maradona mampu menyihir publik sepakbola dengan 'gol tangan tuhan' dan 'gol ajaib' ketika melawan Inggris.

Kejeniusan dan skillnya dalam mengolah 'si kulit bundar' mendapat pengakuan dari seluruh penikmat sepakbola hingga kini.

Di level klub, Napoli adalah salah satu klub yang merasakan magis dan pengaruh Maradona. Bersama Maradona, Napoli sukses menyabet dua trofi liga dan dua trofi UEFA Cup.

8. Dekade '90an

Michael Laudrup [Midfielder/Denmark]



Era 1990an menjadi milik legenda asal Denmark, Michael Laudrup.

Pemain tengah ini meraih kesuksesan di tiga liga tertinggi di Eropa.

Di Serie A Italia, Laudrup meraih kesuksesan bersama Juventus. Ia mampu mempersembahkan satu trofi scudetto Serie A musim 1985/86 dan satu Piala Interkontinental di tahun 1985.

Laudrup melanjutkan kesuksesannya ketika tiba di Spanyol. 9 trofi bersama Barcelona dan 1 trofi ketika berbaju Real Madrid menjadi bukti kehebatannya.

Pria yang saat ini menjadi pelatih klub English Premier League, Swansea City, mengakhiri kegemilangan karirnya di Eredivisie Belanda bersama Ajax Amsterdam dengan mengoleksi satu gelar juara Eredivisie dan satu trofi KNVB Cup.

Laudrup juga pernah meraih penghargaan sebagai pemain terbaik dunia ketika ia membela Barcelona.

9. Dekade 2000an

Zinedine Zidane [Midfielder/Prancis]



Zidane menjadi simbol sepakbola di era 2000an setelah meraih kesuksesan bersama timnas Prancis [juara Piala Dunia 1998] dan dua klub raksasa Eropa, Juventus [6 trofi] dan Real Madrid [6 trofi].

Legenda Prancis ini merupakan pemain sepakbola yang bermain di level tertinggi tanpa mengandalkan kecepatan. AKurasi umpan yang luar biasa, skill drible tingkat tinggi, kontrol bola menawan, serta ketenangan membuat Zidane sangat dihormati di atas lapangan.

Sayangnya, kegemilangan pemain yang memperoleh gelar sebagai pemain terbaik dunia sebanyak tiga kali ini berakhir ironis. Ia mendapat kartu merah di final Piala Dunia 2006 dan gagal membawa Prancis meraih titel tertinggi setelah kalah dari Italia melalui drama adu penalti.

10. Dekade 2010an

Lionel Messi [Striker/Argentina]



Perdebatan siapa yang terbaik di era 2010an ini mengerucut kepada dua nama, yaitu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Namun Messi layak dimajukan selangkah di depan Ronaldo karena berbagai pencapaian fenomenalnya, terlebih di tahun 2012 ini

Talenta dan skill yang dimilik 'Bocah Ajaib' ini berada di atas semua pemain yang saat ini ada di muka bumi. Kecepatan, drible, dan insting gol Messi sangatlah luar biasa.

Tiga trofi Liga Champions, tiga gelar Ballon d'Or secara beruntun, ditambah dengan rekor sebagai pemegang rekor pencetak gol terbanyak dalam satu kalender menjadi bukti kehebatan 'The Mesiah' di era sepakbola modern saat ini. []

No comments:

Post a Comment

Follow @SemuaInfoBola_ ya! Acc twitter kami!