Tuesday, April 30, 2013

Carlo Ancelotti Ragukan Masa Depannya Di PSG



Mantan manajer Chelsea dikabarkan menjadi kandidat pengganti Mourinho di Madrid musim depan.

Carlo Ancelotti mengakui dirinya tak 100 persen yakin apakah ia akan tetap bertahan di Paris Saint-Germain musim depan.

Mantan pelatih AC Milan dan Chelsea membawa PSG tampil cukup mengesankan di kompetisi Ligue 1 dan mengantarkan Les Parisiens ke perempat final Liga Champions di mana mereka harus disingkirkan Barcelona.

Namun, saat ini tengah beredar spekulasi yang mengatakan Ancelotti menjadi kandidat pengganti Jose Mourinho jika pelatih asal Portugal benar-benar meninggalkan Santiago Bernabeu.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya akan tetap 100 persen (di PSG). Keputusan akan diambil pada akhir musim. Saya belum berbicara dengan klub. Kami hanya akan bicara jika gelar telah dimenangkan. Masih ada waktu untuk membahas masa depan saya,” jelas pelatih 53 tahun seperti dikutip Goal.com.

“Saya belum memberitahu klub bahwa saya ingin meninggalkan (PSG), ini tidak benar. Saya belum berbicara dengan klub lain. Saya tidak punya pilihan bebas. Saya masih mempunyai kontrak yang akan berakhir pada 30 Juni 2014 dan itu akan menjadi pertimbangan.”

“Proyek ini akan berlanjut (terlepas dari apakah saya bertahan atau tidak). Saya tidak berpikir para pemain yang Anda sebutkan (Marco Verratti dan Zlatan Ibrahimovic) akan meninggalkan klub. Mereka semua senang berada di sini dan melakukan pekerjaannya.”

“Hubungan dengan para pemain sangat baik. Terkadang saya menemui masalah dengan beberapa pemain, namun mereka menunjukkan rasa hormat setiap waktu dan saya juga menujukkan itu kepada mereka.”

Statistik Kiprah Howard Webb Di Liga Champions

Apakah seorang Howard Webb tetap kontorversial di ranah Eropa?

Wasit asal Inggris yang dikenal publik sebagai sosok kontroversial, Howard Webb, ditugaskan oloeh UEFA untuk mengawasi jalannya partai semifinal leg kedua Liga Champions (UCL) antara Real Madrid kontra Borussia Dortmund, Selasa (30/4). Di leg pertama, Los Blancos takluk 4-1 dari Die Borussen.

Meski sering mengundang perdebatan, pria berusia 41 tahun yang dianggap sebagai salah satu wasit terbaik Negeri Ratu Elizabeth ini punya catatan membanggakan. Wasit kelahiran Rotterham ini menjadi orang pertama yang memimpin final Liga Champions dan Piala Dunia pada tahun yang sama, 2010.

Selain itu, Webb diakui sebagai salah satu wasit terbaik dunia sepanjang masa oleh Federasi Internasional Sejarah Sepakbola dan Statistik (IFFHS). Pengabdiannya kepada dunia sepakbola juga dihargai oleh Ratu Elizabeth II dengan gelar Member Ordo Imperium Britania (MBE).

Namun penilaian atas performanya di partai pamungkas Piala Dunia antara Spanyol dan Belanda jauh dari kata apik. Keputusan Webb untuk tidak mengusir pelaku tendangan Kung-Fu ke dada Xabi Alonso, Nigel De Jong, mengundang silang pendapat.

Webb dianggap keliru lantaran hanya memberi kartu kuning terhadap tindakan yang lebih pantas diganjar kartu merah. Alonso pun secara tersirat kecewa dengan keputusan tersebut. “Itu adalah salah satu tekel terburuk yang pernah saya terima,” ujar Alonso kepada BBC Sport setelah laga usai.

Pada akhirnya, Webb mengaku bahwa mengakui kesalahannya karena tidak mengusir mantan gelandang Manchester City. “Ketika saya melihat kembali pertandingan yang berjalan selama 120 menit tersebut, tak ada banyak hal yang akan saya ubah. Salah satu yang akan saya ubah adalah warna kartu untuk tekel De Jong,” ucap Webb seperti dilansir Daily Mail.

Laga di Santiago Bernabeu akan menjadi pertandingan Liga Champions kelima yang Webb pimpin di musim 2012/2013. Terdapat dua klub Spanyol dan dua klub Jerman yang telah merasakan performa mantan polisi berpangkat sersan tersebut pada periode ini.
Dari lima pertandingan, total 15 kartu kuning dan 1 kartu merah keluar dari saku Webb. Kala memimpin laga di mana wakil Spanyol terlibat, 6 kartu kuning dan 1 kartu merah menghampiri kubu Malaga dan Valencia.
Sementara wakil Jerman, Munchen dan Dortmund, hanya ada 2 kartu kuning, itupun terarah pada Die Roten. Uniknya, tak ada satu pun di antara keempat klub Spanyol dan Jerman tersebut yang berhasil memenangi laga, alias imbang.
Lantas bagaimana dengan statistik performa Webb saat memimpin laga Madrid atau Dortmund?
Sepanjang sejarah laga Madrid di UCL yang berada di bawah kepemimpinan Webb, 9 kartu kuning ditujukan kepada 9 punggawa berbeda. Selain Ruud van Nistelrooy, 8 pemain lainnya kini masih bertahan di Santiago Bernabeu. Ada fakta menarik jika melihat statistik di atas: mayoritas kartu kuning (6) diterima ketika tim asuhan Jose Mourinho menghadapi klub Jerman!

Dortmund justru lebih adem ayem bila Webb menjadi wasit laga mereka. Dalam 2 pertandingan UCL, Die Borussen hanya sekali mendapat kartu kuning aksi Felipe Santana. Meski begitu, tim asuhan Jurgen Klopp ini tak pernah menang saat Webb bertugas mengawasi pertandingan mereka.

Jelang laga penentu siapa yang melangkah ke Wembley pada bulan Mei mendatang, isu menjadi United Agentpun melanda Webb. Rasanya hal ini tak usah dibahas karena klub idola Webb – Rotherham United – tidak sempat mencicipi kompetisi Eropa tahun ini.

Friday, April 26, 2013

Imbang, Catatan Terbaik Timnas Indonesia Melawan Timnas Asal Eropa


Imbang, Catatan Terbaik Indonesia Melawan Timnas Asal Eropa
Timnas Indonesia

Jelang kedatangan Belanda ke Indonesia bulan Juni mendatang, menarik menyimak bagaimana catatan pertemuan Indonesia melawan tim-tim dari Eropa.

Dari 18 kesempatan timnas Indonesia menjajal timnas asal Eropa, tak ada raihan kemenangan satupun yang diraih oleh timnas Indonesia. Hasil imbang menjadi raihan terbaik skuad Garuda kala menjajal kekuatan tim Benua Biru sejak tahun 1950-an hingga 1999.

Sejak periode tersebut, Indonesia memang kerap menghadapi lawan-lawan dari timnas Eropa. Di antaranya Uni Soviet, Bulgaria, Jerman Timur, Kroasia hingga Lithuania.

Salah satu laga yang paling dikenang adalah saat menahan imbang tanpa gol Uni Soviet di ajang Olimpiade Melbourne tahun 1956. Sayang prestasi tersebut tak dapat dilanjutkan karena pada laga kedua, Indonesia kalah 1-4 dari tim yang saat itu diperkuat oleh kiper legendaris Lev Yashin.

Setelah itu beberapa laga Indonesia melawan tim Benua Biru juga tak pernah dimenangi oleh timnas Merah Putih. Dan terakhir adalah imbang tanpa gol melawan Estonia pada 1999.

18 laga timnas melawan timnas asal Eropa:
  • 26 Agustus 1953: Indonesia 0 vs 2 Yugoslavia B (Jakarta) Persahabatan
  • 15 Januari 1956: Indonesia 2 vs 7Yugoslavia B (Jakarta) Persahabatan
  • 9 September 1956: Yugoslavia 4 vs 2 Indonesia (Beograd) Persahabatan
  • 12 September 1956: Kroasia 5 vs 2 Indonesia (Zagreb) Persahabatan
  • 20 September 1956: Jerman Timur 3 vs 1 Indonesia (Berlin) Persahabatan
  • 29 November 1956: Indonesia 0 vs 0 Uni Soviet (Australia) Perempat final Olimpiade Melbourne
  • 1 Desember 1956: Indonesia 1 vs 4 Uni Soviet (Australia) Perempat final
  • 23 Desember 1956: Indonesia 1 vs 5 Yugoslavia (Jakarta) persahabatan
  • 29 Desember 1957: Indonesia 0 vs 2 Bulgaria XI  (Jakarta) Turnamen segitiga
  • 21 Januari 1959: Indonesia 0 vs 0 Bulgaria XI (Jakarta) Persahabatan
  • 11 Februari 1959: Indonesia 2 vs 2 Jerman Timur (Jakarta) Persahabatan
  • 4 Februari 1973: Indonesia 0 vs 4 Bulgaria (Jakarta) Persahabatan
  • 8 Desember 1974: Indonesia 1 vs 1 Cekoslovakia (Jakarta) Persahabatan
  • 10 Desember 1976: Indonesia 0 vs 0 Uni Soviet (Jakarta) Persahabatan
  • 1988: Indonesia 1 vs 1 Uni Soviet XI (Kuala Lumpur) Merdeka Tournament 1988 Group 1
  • 26 Februari 1997: Indonesia 0 vs 2 Bosnia-Herzegovina (Kuala Lumpur) Dunhill Cup 1997
  • 3 Juli 1999: Indonesia 2 vs 2 Lithuania (Estonia) Persahabatan
  • 1999: Estonia 0 vs 0 Indonesia (Estonia) Persahabatan

Inilah Empat Kelemahan Cristiano Ronaldo Yang Perlu Dibenahi



Cristiano Ronaldo merupakan salah satu pemain terbaik untuk saat ini dalam dunia sepakbola modern.

Berbagai gelar bergengsi telah berhasil pemain berjuluk CR7 ini.

Nama Ronaldo mulai melambung ketika ia diboyong oleh Sir Alex Ferguson ke Old Trafford dari klub lamanya, Sporting Lisbon, untuk menggantikan peran David Beckham yang hijrah ke Real Madrid.

Di bawah bimbingan manajer sekelas Sir Alex, CR7 menjelma menjadi pemain top dunia yang memiliki insting gol layaknya predator di dalam kotak penalti lawan. Berkat penampilan cemerlangnya bersama Manchester United, keraguan banyak pihak di awal kedatangan Ronaldo di Old Trafford pun berubah menjadi berbagai pujian.

Setelah mengecap sukses dengan MU, Ronaldo memutuskan untuk hengkang menuju Real Madrid pada tahun 2009 dengan transfer fantastis yang membuat dirinya menjadi pemain termahal dunia hingga kini.

Dengan kemampuan skill di atas rata-rata, Ronaldo memang punya segalanya untuk menjadi yang terbaik di dunia.

Meski begitu, pemain yang memiliki nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro ini bukanlah tanpa kelemahan yang kerap menjadi penghambat baginya untuk mengeluarkan semua potensi terbaik yang ada di dalam diri seorang CR7.

Berikut ini adalah 5 [lima] titik lemah yang harus dibenahi Ronaldo agar mampu menjadi lebih baik lagi, seperti yang dilansir oleh World Football.

- Akurasi tendangan

Musim ini Ronaldo telah mencetak 31 gol di pentas La Liga Spanyol dan 11 gol di kompetisi Liga Champions Eropa bersama Real Madrid. Hal ini membuktikan jika ayah dari Cristiano Jr. ini adalah salah satu striker yang paling menakutkan di area kotak penalti lawan untuk saat ini.

Tetapi jika dilihat dari banyaknya jumlah tendangan ke gawang yang dilakukan oleh CR7 di musim ini [179 tendangan di La Liga Spanyol dan 68 tendangan di Liga Champions], ia masih memiliki sedikit kelemahan di segi kemampuan akurasi tendangan.

- Crossing atau kemampuan umpan silang

Meski memulai karir profesional sepakbolanya sebagai seorang winger, namun CR7 merupakan pemain yang tidak mempunyai skill umpan crossing. Hal inilah yang menyebabkan Fergie mendorong Ronaldo untuk bermain sedikit lebih ke dalam dan menjadi tumpuan gol United beberapa waktu yang lalu.

Untuk musim ini, CR7 tercatat telah melakukan 9 assist yang kesemuanya adalah umpan-umpan pendek. Crossing yang sukses? Hanya 0,3 persen per laga.

- Kemampuan bertahan

Menilik posisi Ronaldo yang selalu menjadi 'goal getter' untuk tim yang ia bela, kemampuan bertahan memang tidak mutlak dibutuhkan. Tetapi tetap saja hal ini diperlukan untuk membantu kolektifitas tim.

Menurut statistik World Football di sepanjang musim ini, CR7 hanya melancarkan 0,4 kali tekel; 0,4 intersep; dan 0,7 foul/pelanggaran dalam tiap laga.

Statistik di atas menunjukkan jika Ronaldo tergolong pemain yang malas untuk membantu pertahanan timnya dan kurang pandai dalam hal merebut bola dari kaki lawannya.

- Teknik Dribble

Ronaldo adalah pemain yang dikenal memiliki skill individu di atas rata-rata. Teknik dribble yang sering ia gunakan untuk melewati hadangan lawannya selalu mengundang decak kagum siapapun yang melihatnya.

Namun siapa sangka jika CR7 mengalami penurunan di musim ini. Menurut data yang dilansir oleh World Football, pemain asal Portugal ini hanya mampu melewati hadangan lawannya sebanyak 1,7 kali di sepanjang musim 2012/13. 

Kumpulan Reaksi Media Eropa Terkait Hasil Leg Pertama Semifinal UEFA Champions League



Laga leg pertama babak semifinal Liga Champions Eropa selesai digelar pada Rabu dan Kamis dinihari WIB [24 dan 25 April 2013].

Dua pertandingan yang kesemuanya dihelat di Jerman memberikan hasil mengejutkan untuk kalangan penikmat sepakbola di seluruh dunia.

Pada Rabu dinihari WIB, wakil Jerman Bayern Munich sukses menghancurkan semifinalis asal Spanyol Barcelona dengan skor fantastis 4-0 di Allianz Arena. Sedangkan di laga lainnya yang digelar dinihari tadi, wakil Jerman lainnya Borussia Dortmund berhasil mempermalukan Real Madrid dengan skor 4-1 di Signal Iduna Park.

Permainan atraktif yang ditampilkan kedua wakil Jerman tersebut berhasil meredam agresivitas dari dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Meski begitu hasil akhir dua laga leg pertama babak semifinal Liga Champions jelas mengejutkan banyak pihak.

Dari dua laga tersebut, muncul satu pertanyaan penting: apakah telah terjadi perpindahan peta kekuatan sepakbola di Eropa, dari Spanyol bergeser ke Jerman? Yang jelas, menilik hasil akhir dua laga tersebut kita memang harus mengapresiasi perkembangan sepakbola Jerman saat ini.

Lalu bagaimana reaksi pers Eropa terkait hasil spektakuler dua laga leg pertama babak semifinal Liga Champions tersebut? Berikut ini adalah rangkumannya.

# Bayern Munich 4-0 Barcelona: Festival dan pelajaran dansa dari Munich untuk Barcelona


AS [Spanyol]

"Tim Jerman superior, baik secara fisik maupun taktik, mulai awal hingga akhir. Wasit kontroversial asal Hungaria, Kassai, mengacuhkan dua klaim penalti Bayern namun mengesahkan tiga gol ilegal mereka. Mimpi buruk Barca adalah Muller (2 gol), Gomez dan Robben (1 gol)."

Bild [Jerman]

"Bayern sang raksasa. Salah satu penampilan terbaik Bayern Munich di Liga Champions menunjukkan bahwa sepakbola Jerman masih bisa mengatasi barca dan Lionel Messi. Malam penuh keajaiban dan membuat Presiden Bayern Uli Hoeness melupakan skandal pajaknya."

Bundesliga [Jerman]

"Bayern Munich menapakkan satu kaki di final Liga Champions setelah menghajar Barca di leg pertama semifinal. Mereka tengah mewujudkan mimpi tampil di final untuk kali ketiga dalam empat tahun terakhir. Jalan mereka terbuka lebar setelah mengalahkan Barca 4-0."

Daily Mail [Inggris]

"Bayern Munich menggelar festival di atas Barcelona yang tercengang. Raksasa Jerman itu siap menuju Wembley setelah menyelesaikan penghancuran terhadap Barca. Langkah besar Bayern dibuat oleh Muller, Gomez dan Robben."

L'Equipe [Prancis]

"Bayern Munich menjalani pertandingan sempurna melawan Barcelona dengan hasil 4-0. Dominasi total, empat gol plus clean sheet. Tiket final sudah nyaris dikantongi Bayern."

La Gazzetta dello Sport [Italia]

"Tuan rumah mendominasi Allianz Arena. Tim Catalan tak terlihat berbahaya, Messi tidak tampil bagus. Tim Bavaria sudah menapakkan satu kaki di final di Wembley."

Marca [Spanyol]

"Bayern Munich menunjukkan superioritas tak tertandingi kepada Barca dengan menang 4-0 di Allianz Arena. Dua gol dari Muller yang hebat, satu gol Gomez dan satu dari Robben membuat Barca butuh keajaiban untuk bisa bermain dalam final di Wembley."

O Jogo [Portugal]

"Semifinal Liga Champions adalah pertandingan yang menarik atensi seluruh dunia. Bayern Munich menghancurkan Barcelona yang telah mendominasi dunia dalam beberapa tahun terakhir. Bayern layak mendapat pujian atas penampilan mereka."

Sky Sports [Internasional]

"Bayern Munich melangkahkan satu kakinya di final di Wembley setelah menghancurkan Barcelona yang tampil buruk dengan skor 4-0. Leg pertama semifinal ini digelar di Allianz Arena."

The Sun [Inggris]

"Thomas Muller dkk membuat Barca nyaris pasti tersingkir. Muller memimpin Bayern yang tampil brilian dengan dua golnya. Mereka mencabik-cabik mimpi Liga Champions Barca."

Tuttosport [Italia]

"Muller merajalela, membuat gol dan assist. Robben juga. Messi tidak terlihat bermain, tim Catalan terpuruk di dasar Allianz Arena."

UEFA [Internasional]

"Thomas Muller mencetak gol dua kali saat Bayern mencetak kemenangan terbesar dalam semifinal Liga Champions. Bayern kini semakin dekat dengan final ketiga mereka sejak 2010."

# Borussia Dortmund 4-1 Real Madrid: 'Si cantik Love-Andowski' ciptakan kerusuhan Dengan FOURsome


ESPN [Internasional]

"Robert Lewandowski mencetak empat gol ketika Dortmund menghancurkan Real Madrid 4-1 di Westfalenstadion. Tim Bundesliga itu kini semakin dekat menuju Wembley."

Sky Sports [Internasional]

"Raihan empat gol Robert Lewandowski menginspirasi Dortmund untuk mencetak kemenangan bersejarah 4-1 atas Real Madrid. Dortmund memenangi leg pertama semifinal Liga Champions."

UEFA [Internasional]

"Setelah Cristiano Ronaldo menyamakan kedudukan, Robert Lewandowski mencetak lagi tiga gol yang tak mampu dibalas Real pada babak kedua."

Daily Mail [Inggris]

"Lewandowski mencetak keseluruhan dari empat gol Dortmund yang menghajar Madrid 4-1. Penampilan hebat Lewandowski semakin mendekatkan all-German final di Wembley setelah Bayern menghajar Barca 4-0."

The Sun [Inggris]

"Lewandowski menggila saat Dortmund mencabik-cabik Real. Penyerang asal Polandia ini menjalankan penghancuran dengan brilian hingga membuat tim Jose Mourinho nyaris tersisih dari Liga Champions."

La Gazzetta dello Sport [Italia]

"Penyerang asal Polandia itu menunjukkan kehebatannya dalam kemenangan Dortmund, Tim Mourinho hanya membalas satu lewat Ronaldo. Madrid butuh keajaiban di Bernabeu."

Tuttosport [Italia]

"Lewandowski tampil dahsyat dan membawa Bayern menang 4-1, memastikan satu kaki mereka sudah berada di Wembley. Ronaldo sempat membuat imbang, tetapi La Decima nampaknya menjauh lagi."

Bild [Jerman]

"Penampilan kelas dunia Robert Lewandowski menjadikan Borussia Dortmund mencetak sejarah hebat. Mereka semakin dekat dengan final Liga Champions melawan Bayern Munich. Penyerang asal Polandia ini mencetak empat gol ke gawang Real Madrid untuk mengantarkan Dortmund meraih kemenangan 4-1 yang layak."

Bundesliga [Jerman]

"Robert Lewandowski mencetak empat gol untuk membawa Dortmund mengambil alih kursi terdepan menuju Wembley."

Kicker [Jerman]

"Kegilaan dalam Liga Champions berlanjut pada hari Rabu. Setelah Bayern mengalahkan Barca 4-0, Dortmund menghajar Madrid 4-1. Dalam tim Dortmund yang hebat muncul Lewandowski yang mencetak semua gol untuk tim Jurgen Klopp. All-German final di Wembley semakin mendekati kenyataan."

O Jogo [Portugal]

"Lewandowski menempatkan Cristiano Ronaldo dan rekan-rekannya dalam situasi sulit. Los Merengues butuh setidaknya keunggulan tiga gol untuk bisa lolos ke final."

L'Equipe [Prancis]

"Kejutan baru tercipta lagi dalam sepakbola. Real Madrid dihajar oleh Borussia Dortmund 1-4. Robert Lewandowski mencetak quattrick dalam semifinal Liga Champions ini. Madrid sepertinya ditakdirkan untuk menangis karena akan benar-benar tersingkir seminggu lagi."

AS [Spanyol]

"Penyerang Dortmund asal Polandia itu menjadi mimpi buruk Madrid dengan mencetak empat gol. Tim Mourinho seperti tertidur dan hanya membalas sekali lewat Cristiano. Mereka butuh comeback historis di Bernabeu nanti."

Marca [Spanyol]

"Dortmund berlari kencang bersama Lewandowski yang kolosal untuk menciptakan malam bencana bagi Madrid. Tim Jerman melaju seperti mesin uap pada babak kedua untuk lebih dekat ke Wembley. Los Blancos kini harus bisa menciptakan keajaiban besar."

Mundo Deportivo [Spanyol]

"Madrid runtuh tanpa harapan di hadapan Dortmund yang superior. Lewandowski menjadi bintang dengan mencetak empat gol bagi tim Jerman. Hanya keajaiban di Bernabeu yang bisa memisahkan Dortmund dengan Wembley."

Iker Casillas Akui Hubungan Buruk Dengan Jose Mourinho


Casillas Akui Hubungan Buruk Dengan Mourinho
Casillas jelaskan hubungannya dengan Mou. (Wandi Nagata)

Penjaga gawang Real Madrid, Iker Casillas akhirnya mengakui secara terbuka perihal hubungannya dengan Jose Mourinho. Casillas mengaku bahwa hubungan antara kapten dan pelatih Madrid itu cukup rumit.

Dari sisi profesional, Casillas dan Mourinho sama-sama saling menghormati. Namun dari segi personal, Casillas tidak terlalu akrab dengan Mou.

"Mourinho adalah orang yang jujur. Hubungan kami secara profesional sangat bagus dan kami saling menghormati satu sama lain. Tetapi sudah jelas bahwa dari sisi personal hubungan kami tidak terlalu baik," ungkap Casillas.

Meski demikian, Casillas menegaskan bahwa dirinya tak mempermasalahkan 'perpecahan' di internal Madrid tersebut. Ia mengulang kata-kata Xabi Alonso yang menegaskan bahwa Madrid lebih besar dari satu atau dua sosok di dalamnya.

"Xabi Alonso sudah mengatakannya beberapa waktu lalu, dan akan saya ulangi lagi sekarang. Klub ini lebih besar dari saya atau Mourinho!" tegasnya.

Andres Iniesta: Mentalitas Barcelona Harus Tetap Sejak Awal


Iniesta: Mentalitas Barca Harus Tepat Sejak Awal
Andres Iniesta.

Andres Iniesta merasa kans Barcelona hadir di Wembely belum sepenuhnya tertutup, meski mereka sudah ketinggalan agregat 4 gol dari Bayern Munich.

Menurutnya 90 menit kedua di Nou Camp pekan depan harus digunakan sebaik-baiknya, mereka harus bermain sempurna sejak menit pertama termasuk dari segi mental.

"Mari mengakuinya ini menyakitkan memang, namun masih ada leg kedua di Nou Camp. Kami perlu mengerahkan segala yang kami miliki di lapangan," ucap si nomor 8.

"Kami perlu yakin dengan peluang kami, membalikkan defisit 4 gol jelas sulit, namun mental perlu ditata dengan tepat sejak mengawali laga, kami harus menang."

Musim ini adalah keberhasilan 6 kali beruntun Blaugrana bisa menginjakkan kaki mereka di Semifinal Liga Champions, namun andai gagal ke Final mereka akan mengulang nasib musim lalu ketika disingkirkan Chelsea.

Thursday, April 25, 2013

Cerita Kepergian Zlatan Ibrahimovic Dari Juve


Cerita Kepergian Zlatan Ibrahimovic Dari Juve
Zlatan Ibrahimovic. 

Berita Serie A dalam beberapa waktu terakhir banyak didominasi seputar kemungkinan kembalinya Zlatan Ibrahimovic ke klub lamanya Juventus.

Penyerang PSG itu disebut ingin balik ke Turin, dan Si Kekasih Italia pun siap menyambutnya kembali terutama atas keinginan sang pelatih Antonio Conte.

Dalam sela-sela gosip itu Alessio Secco mantan direktur Bianconeri membeberkan kisah 'perceraian' Ibra dengan sang Kekasih Italia di tahun 2006 silam.

"Saya tak bermaksud menghakimi, namun saat itu, begitu kami dipastikan ke Serie B, Ia melakukan segala cara agar pergi dari Turin," ucap Secco kepada TMW.

"Tentu saja setiap orang bisa berubah dalam hidupnya. Apa saya punya saran untuk Juve? Setahu saya mereka sudah melakukannya dengan sangat baik saat ini, jadi orang-orang di sana jelas paham bagaimana mengevaluasi potensi kembalinya Ibra."

Kala Juve dipaksa turun kasta pemain seperti Gigi Buffon, Pavel Nedved,Alessandro Del PieroDavid Trezeguet dan Mauro Camoranesi memilih setia untuk tetap tinggal, namun tidak dengan Ibra.

Kemudian kesaksian lainnya didapat dari mantan Presiden Juve di waktu itu, Giovanni Cobolli Gigli yang juga bercerita di TMW.

"Tak ada yang meragukan kemampuannya sebagai pemain, ia pun hebat dalam pengaplikasian taktik. Namun saya masih ingat ketika ia meninju meja ketika meminta dijual."

"Apalagi didukung agennya Raiola, kami akhirnya dipaksa menjualnya. Pada hari terakhir kami terpaksa menjual kepada klub yang secara sejarah merupakan rival kami, Inter," imbuh Cobolli Gigli.

Mario Balotelli Masuk 100 Orang Paling Bepengaruh Di Dunia

Balotelli Masuk 100 Orang Berpengaruh Versi The Time
Mario Balotelli.

Bintang AC Milan dan Timnas ItaliaMario Balotelli termasuk di dalam daftar '100 Most Influential People' versi majalah ternama, The Time.

Bersama Michelle ObamaBeyonce KnowlesJustin Timberlake serta politisi asal BurmaAung San Suu Kyi, nama Super Mario -julukan Balotelli- terdaftar sebagai salah satu figur berpengaruh, terutama di cabang sepakbola.

Salah satu 'Media Darling' ini memang tak lepas dari kontroversi. Kasus paling kontroversial ketika Balotelli melakukan selebrasi 'Why Always Me?' dan disaat membela Italia di Piala Eropa 2012 silam.

Setelah mengalami musim yang buruk di Manchester City pada musim 2012-13, Balotelli akhirnya memutuskan bergabung dengan Rossoneri, yang notabene adalah klub impiannya sejak kecil.

Kepindahannya ke San Siro pun cukup menghebohkan, tak hanya di Italia namun juga di seluruh penjuru dunia. Karena itulah pihak editorial The Time mencantumkan namanya di dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh.

Tuesday, April 23, 2013

Inilah Alasan Luis Suarez Menggigit Branislav Ivanovic



 Aksi gigit tangan yang dilakukan penyerang Liverpool, Luis Suarez, terhadap bek Chelsea, Branislav Ivanovic, hangat diperbincangkan. Konon, keduanya sudah terlibat perselisihan sebelum insiden itu.
Insiden itu terjadi pada menit ke-66 laga Liverpool melawan Chelsea di Anfield, Minggu malam (21/4/13) WIB, yang berakhir 2-2. Menurut Sportsmail, keduanya sempat berselisih faham pada jeda usai babak pertama.
Keduanya beradu argumen saat berjalan dari lapangan menuju lorong ruang ganti, membahas sikutan Suarez kepada bek Timnas Serbia itu. Argumen diakhiri dengan sentuhan Suarez di kepala Ivanovic. Menurut kebiasaan setempat, ini berarti bomber Timnas Uruguay itu ingin segera menyudahi argumen tersebut.
Namun Ivanovic tak terima dan melanjutkan argumen di lorong menuju ruang ganti. Argumen pun memanas memaksa rekan setim masing-masing memisahkan Suarez dan Ivanovic.
Meski berhasil dipisahkan, rupanya emosi keduanya tak begitu saja surut. Alhasil, Ivanovic mendapat kenang-kenangan berupa bekas gigitan dari penyerang berusia 26 tahun itu.
Sebenarnya, bukan hanya Ivanovic yang mendapat tanda mata istimewa dari Suarez. Pada tahun tahun 2010, bek PSV, Otman Bakkal, juga mendapat gigitan dari Suarez di bagian lehernya.
Laga Liverpool melawan Chelsea sendiri berakhir dengan skor 2-2. Chelsea unggul dua kali lewat Oscar dan Eden Hazard, Liverpool terus membalas lewat Daniel Sturridge dan Suarez.

Luis Suarez Raja Kontroversi, Inilah Buktinya!



Luis Suarez menjadi sorotan karena aksinya menggigit lengan Branislav Ivanovic saat Liverpool bertanding melawan Chelsea, akhir pekan lalu. Sejatinya, penyerang Liverpool itu memang sarat kontroversi.

Gigitan itu dilakukan Suarez pada menit ke-66 pada laga yang berakhir dengan skor 2-2 di Anfield. Tercatat, ada 11 aksi kontroversial yang sudah dilakukan pemain bergigi kelinci itu. Berikut daftarnya.

Pengumpul kartu
‘Bakat memancing kerusuhan’ pemain Timnas Uruguay itu sudah terlihat pada usianya yang ke-20. Pada tahun 2007, saat masih memperkuat FC Groningen, ia mencetak empat gol namun mengantongi tiga kartu kuning dan satu kartu merah sepanjang bulan Januari.
Hal yang sama terjadi saat memperkuat Timnas Uruguay lawan Kolombia. Ia mendapat kartu merah karena beradu argumen di menit-menit akhir.

Berselisih dengan rekan setim
Kecemerlangannya di Groningen membawanya ke Ajax. Awalnya berjalan lancar, hingga ia berseteru dengan rekannya sendiri, Albert Luque. Ajax menjatuhka denda dan larangan bertanding.

‘Tangan Tuhan’ Piala Dunia 2010
Pada perempatfinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, pada menit-menit akhir Uruguay melawan Ghana, dalam kedudukan imbang, Suarez dengan sengaja menghalau bola tendangan Dominic Adiyah dengan tangannya. Andai tak dilakukannya, bola 100 persen masuk ke gawang.
Pengorbanan penyerang berusia 26 tahun itu tak sia-sia meski ia harus menerima kartu merah. Tendangan penalti Asamoah Gyan melambung. Tak berhenti sampai di situ, Uruguay justru menang lewat adu penalti.

Gigitan yang pertama
Sebelum menggigit Branislav Ivanovic, Suarez juga pernah menggigit lawannya saat masih memperkuat Ajax. Pada November 2010, ia menggigit leher pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal, saat berargumen di tengah lapangan. Federasi Sepak bola Belanda menghukumnya dengan larangan bertanding tujuh laga. Pada Januari 2011, Ajax langsung menjualnya ke Liverpool.

Reputasi baru: tukang diving
Total 111 gol dan 39 assist Suarez selama bersama Ajax mampu membutakan Liverpool dari segala kontroversi yang sudah diciptakannya. Di Liga Primer Inggris, ia mampu mempertahankan ‘reputasi’ sebagai raja kontroversi, kali ini lewat aksi diving-nya. Pada awal Oktober 2011, ia tampak dengan sengaja menjatuhkan diri saat ‘disenggol sedikit’ oleh gelandang Everton, Jack Rodwell. Hasil akhir laga: Liverpool 2-0 Everton.

Rasialistis berbuah hukuman delapan laga
Pada Oktober 2011, Suarez dituduh melakukan tindakan rasialistis kepada bek Manchester United, Patrice Evra. Selain hukuman delapan laga, ia juga didenda 40 ribu Pound.

Tantang fans lawan
Meski sudah didakwa melakukan aksi rasialistis pada Oktober 2011, Suarez belum dijatuhi hukuman hingga Desember 2011. Masa penantian itu tak ia sia-siakan. Satu kontroversi kembali ia lakukan. Kali ini, ia mengacungkan jari tengah kepada fans Fulham. Tambahan satu kali larangan bertanding pun didapatnya.

Tolak salaman
Pada Februari 2012, Evra dan Suarez bertemu lagi. Kontroversi pun dipertahankan oleh sang penyerang. Ia menolak menyalami Evra saat laga akan dimulai.
Diving lagi, diving lagi
Tak peduli dengan kritikan soal aksi diving-nya, Suarez kembali melakukan akting pada pertemuan berikutnya dengan Everton. Ia justru mencemooh balik pelatih Everton, David Moyes, yang mengritik habis dirinya pada pertemuan pertama. Caranya, ia melakukan diving sebagai selebrasi golnya.

Cetak gol dengan tangan
Setelah menyelamatkan gawangnya dengan tangan pada Piala Dunia 2010, kali ini Suarez mencetak gol dengan tangannya saat bermain imbang dengan Mansfield pada putaran ketiga Piala FA.

Tonjok lawan
Entah hobi atau karena kebiasaan, Suarez benar-benar pandai memanfaatkan situasi sekecil apapun untuk berbuat curang. Kali ini saat laga kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2013 lawan Cile.
Saat dijaga ketat oleh bek Cile, Gonzaro Jara, yang berada di sebelah kirinya, Suarez diam-diam melancarkan tinjunya ke arah Jara dengan tangan kanannya. Ini terjadi pada situasi sepak pojok.

Meski karirnya diwarnai kontroversi, Suarez mampu menjaga reputasinya sebagai salah satu penyerang paling berbahaya. Sepanjang musim ini, ia telah mencetak 30 gol dari 45 laga bersama Liverpool di segala ajang.

Pelatih Mencuri Kartu Kredit Pemain Demi Membeli Alkohol!


Pelatih 40 tahun nekad mencuri hanya untuk membeli minuman beralkohol,
Tindakan pelatih dari klub asal Kroasia ini tak patut dicontoh. Pasalnya, ia nekad mencuri kartu kredit pemainnya sendiri untuk membeli minuman beralhokol.

Jozo Gaspar, dibebastugaskan oleh NK Precko Zagreb setelah diduga mencuri kartu kredit milik pemainnya sendiri. Tindakan kriminal itu ia lakukan di ruang ganti pemain. Kejadian ini sendiri belum dikonfirmasi langsung oleh pihak klub.

Gaspar diduga menggunakan kartu kredit itu untuk membeli minuman beralkohol seharga 450 juta pound.  Saat ia akan membeli minuman yang sama di tempat lain, ternyata kartu kredit yang ia gunakan telah melebihi limit sehingga dana tidak mencukupi.

Perusahaan kartu kredit yang curiga, langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian agar melakukan investigasi untuk mengusut kejanggalan tersebut. Sial bagi Gaspar, aksinya sempat terekam kamera CCTV saat dirinya akan melakukan pembayaran. Ia selanjutnya ditahan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Monday, April 22, 2013

Duel Jerman-Spanyol Di Liga Champions


Real Madrid via Getty Images/Angel Martinez
Spanyol dan Jerman berulang kali berhadapan di berbagai kompetisi dalam setidaknya empat tahun belakangan. Di musim ini, rivalitas kedua negara tersebut terbawa ke Liga Champions.

Salah satu bentrok La Furia Roja dan Der Panzer terkini adalah di Piala Eropa 2008. Kala itu, timnas Spanyol berhasil menang atas Jerman di laga final Piala Eropa yang berlangsung di Austria-Swiss.

Dua tahun kemudian, Spanyol dan Jerman kembali harus saling mengalahkan di Piala Dunia yang dihelat di Afrika Selatan. Mereka beradu kekuatan di babak empat besar. Tim 'Matador' kembali memenangi pertandingan dan pada akhir turnamen keluar menjadi juara.

Setelah itu, Spanyol dan Jerman kembali tampil bagus di putaran final EURO 2012 yang berlangsung di Polandia-Ukraina. Spanyol menjadi tim Eropa pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara turnamen antarnegara Eropa, sementara langkah Jerman terhenti di semifinal usai kalah dari Italia.

Dominasi Spanyol dan Jerman juga terlihat di level klub. Empat edisi final Liga Champions terakhir, selalu melibatkan wakil dari Spanyol atau Jerman.

Barcelona menjadi finalis di musim 2008-2009 dan 2010-2011, sedangkan Bayern Munich mencapai babak puncak pada musim 2009-2010 dan 2011-2012.

Dalam dua kesempatannya melaju ke final itu Los Cules sukses menjadi kampiun, sementara Die Rotenjustru selalu gagal membawa pulang gelar juara.

Puncak dari hegemoni Spanyol dan Jerman boleh dikatakan tercermin dalam babak empat besar kompetisi tertinggi antarklub Eropa musim ini. Empat semifinalis Liga Champoins berasal dari kedua negara itu.

Real Madrid dan Barca menjadi wakil dari La Liga, sedangkan The Bavarians dan Borussia Dortmund menjadi duta Bundesliga.

Dua tim peringkat teratas klasemen, Barca dan Bayern, akan saling mengalahkan dalam leg pertama yang akan berlangsung di Allianz Arena, Rabu (24/4/2013) dinihari besok. Seminggu kemudian FC Hollywoodakan ganti melawat ke Camp Nou.

Di pertandingan semifinal lainnya, dua penghuni runner-up klasemen Die Borussen dan El Real bakal berebut satu tiket laga final yang akan berlangsung di Wembley Stadium, 25 Mei mendatang.

Dortmund akan menjamu Madrid di Signal Iduna Park, Kamis (25/4) dinihari WIB. Dan laga leg kedua akan berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (1/5) dinihari WIB pekan depan.

Fans Bayern boleh jadi sedang dalam keyakinan yang tinggi sebab tim pujaannya tengah dalam kondisi terbaik menatap laga semifinal melawan Barca. 

Bayern sudah memastikan diri memenangi trofi Bundesliga dengan predikat juara tercepat, serta tampil baik di Piala Jerman dan sudah memastikan satu tempat di final.

Kendati demikian, Barca juga tak kalah pedeAzulgrana yang sudah unggul 13 poin dari Madrid, tinggal membutuhkan enam poin untuk merebut gelar juara liga.

Barca juga mempunyai rekor bagus saat berduel dengan Bayern saat berduel di Liga Champions. Juara Bundesliga itu pernah mereka kalahkan 4-0 di semifinal musim 2008-2009.

Sementara itu, Dortmund yang merupakan tim dengan predikat belum terkalahkan di Liga Champions musim ini akan tentunya akan menjadi lawan yang berat bagi Madrid. Tim besutan Juergen Klopp itu pernah mengalahkan Los Blancos 2-1 dan bermain imbang 2-2 ketika berduel di babak penyisihan grup.

Meski sadar Dortmund bakal menjadi lawan yang berat, Madrid tentu bakal berusaha sekuat tenaga demi mewujudkan ambisi meraih 'La Decima', yang masih tertahan sejak tahun 2001.



10 Penyerang Terbaik Premier League Musim Ini


Siapakah yang menghuni posisi puncak sebagai striker kelas wahid Premier League?
Sederet nama striker terbaik dunia menghiasi kompetisi Premier League. Kehebatan dan kemampuan mereka juga tak perlu diragukan lagi. Namun, bagi seorang striker, tugas mencetak gol adalah kewajiban utama. Lalu siapa saja nama-nama yang mengisi daftar 10 striker terbaik Premier League saat ini?

10. Dimitar Berbatov (Fulham)
Striker Fulham tampil cukup konsisten dan telah mencetak 13 gol dalam 2369 menit. Sewaktu berseragam Manchester United Berbatov mencetak 48 gol dalam 108 pertandingan sehingga dapat dilihat saat ini ia masih terus mencetak rata-rata satu gol dalam dua pertandingan.
9. Christian Benteke (Aston Villa)
Pemain muda Belgia kini menjadi andalan bagi lini depan The Villans. 15 gol dalam 2506 menit adalah jumlah yang luar biasa bagi sebuah tim yang saat ini berada diambang degradasi. Tentu, Benteke menjadi tumpuan utama Villa untuk terus mencetak gol dalam beberapa pertandingan penting yang menanti.
8. Sergio Aguero (Manchester City)
Jika Aguero sepenuhnya fit musim ini, tentu tak ada yang meragukannya untuk membawa Manchester City mendekati rival sekota mereka yang kini tengah memimpin klasemen sementara, Manchester United. Pemain internasional Argentina telah mencetak 10 gol dalam 1624 menit. Baru-baru ini Aguero sukses mencetak gol kemenangan bagi timnya di Old Trafford dan Chelsea di Piala FA.
7. Wayne Rooney (Manchester United) -147,3 menit per gol
Meskipun saat ini ia dianggap sebagai striker terbaik di Premier League, namun menurut statistik yang dikeluarkan Opta, Rooney hanya menempati urutan ketujuh daftar striker terbaik saat ini. Pemain bertubuh gempal hanya mampu mencetak 12 gol dalam 1767 menit.
6. Demba Ba (Chelsea)
15 gol dalam 2195 menit adalah hasil yang terbilang lumayan untuk striker Senegal, namun hanya dua gol yang ia baru ia berikan bagi Chelsea. 13 sisanya ia persembahkan bagi Newcastle United, sementara mantan rekan setimnya, Papiss Cisse, hanya berada diurutan ke-26 dengan mencetak 8 gol. Tentu, The Magpies sangat merindukan sosok pemain bertubuh besar ini.
5. Adam Le Fondre (Reading)
Striker Reading pantas mendapatkan predikat sebagai supersub. Pasalnya, ia mencetak sebagian besar gol bagi The Royals dalam posisi datang dari bangku cadangan. Le Fondre mencetak 10 gol dalam 1375 menit. Ia mampu mencetak dua gol dalam lima menit terakhir untuk memaksakan hasil imbang kontra Chelsea.
4. Luis Suarez (Liverpool)
Striker kontroversial Liverpool memiliki paling banyak menit bermain diantara sembilan striker lainnya. Hanya Jonathan Walters yang mampu mengalahkannya dalam hal jumlah menit bermain. Suarez mencetak 22 gol di Premier League dalam 2685 menit. Sementara itu, Walters bermain 11 menit lebih banyak dibanding pemain internasional Uruguay.
3. Robin van Persie (Manchester United)
Pemain internasional Belanda mampu menuntaskan panceklik golnya ketika ia berhasil membobol gawang Stoke City melalui titik putih akhir pekan lalu. Van Persie telah mencetak 20 gol dalam 2583 menit.
2. Edin Dzeko (Manchester City)
Cukup mengejutkan melihat Dzeko duduk di posisi dua daftar striker terbaik Premeier League saat ini. Ia bahkan mengalahkan rekan setimnya Sergio Aguero dan Carlos Tevez. Pemain internasional Bosnia sukses mencetak 12 gol dalam 1435 menit.

1. Romelu Lukaku (West Bromwich Albion)
Mungkin musim ini bisa dibilang musim yang luar biasa bagi Lukaku. Pemain pinjaman dari Chelsea membuatThe Baggies mampu bertahan di papan tengah klasemen sementara Premier league. Ia mencetak 13 gol dalam 1548 menit.

Pesepakbola Belgia sukses menduduki posisi puncak dari daftar 10 striker terbaik Premier League. Namun, ada beberapa pemain yang harus rela kehilangan tempat dalam daftar ini. Mereka adalah Lukas Podolski (183,1), Carlos Tevez (190,4), Rickie Lambert dan Olivier Giroud (193,8).

Melihat Statistik Chelsea Bersama Rafael Benitez

Apakah pelatih asal Spanyol dapat dikatakan gagal sejauh ini?
Banyak pihak yang tidak menyangka pemilik Chelsea, Roman Abramovich, menunjuk Rafael Benitez sebagai pengganti Roberto Di Matteo pada 21 November 2012. Sontak penunjukkan pelatih asal Spanyol menimbulkan reaksi keras dari para pendukung The Blues. Pasalnya, saat masih membesut Liverpool, Benitez kerap melontarkan nada permusuhan dan sempat menyatakan dirinya tidak akan pernah melatih Chelsea.

Di tangan Benitez, Chelsea sebenarnya tampil tak terlalu konsisten. Di kompetisi domestik, mereka harus tersingkir dari Piala Liga dan baru-baru ini didepak Manchester City dari kompetisi Piala FA. Di Eropa, Chelsea gugur di fase grup Liga Champions dan harus ‘turun kasta’ bermain di Europa League. Sementara itu, mereka juga tengah berjuang untuk bertahan di posisi empat besar Premier League.

Pada pertandingan leg kedua perempat final, Chelsea harus menelan kekalahan 2-3 di tangan Rubin Kazan. Beruntung, mereka memiliki keunggulan agregat 5-4 sehingga berhak mendapat satu tiket ke semi final.
Lalu, bagaimana track record Benitez selama menangani Chelsea sejauh ini?  Bisakah dirinya dibilang gagal? Mari bandingkan statistik Chelsea di era Benitez dengan Chelsea di era Di Matteo.

Chelsea era Roberto Di Matteo:
Di Matteo hanya bertahan selama 262 hari di Stamford Bridge. Namun, pria 42 tahun mampu membawa Chelsea menjuarai Piala FA dan yang paling prestisius ia memberikan gelar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub London Barat.
Selanjutnya, mari kita tengok catatan yang dihasilkan Benitez sejauh ini sejak awal dirinya menukangi The Blues.
Chelsea era Rafael Benitez:

Bersama pelatih 53 tahun The Blues  masih bersaing untuk mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan dengan enam pertandingan tersisa di Premier League. Selain itu, John Terry dkk masih bertahan di Europa League dan melaju ke semifinal untuk menghadapi FC Basel.
So, inilah detik-detik penentuan bagi Benitez jika dirinya tak ingin dianggap gagal. Melihat masih ada beberapa pertandingan tersisa, mampukah mantan manajer Liverpool membuktikan bahwa ia bisa menorehkan catatan apik bersama Chelsea di tengah sikap sinis publik Stamford Bridge untuk setidaknya meraih trofi Europa League.

Sunday, April 21, 2013

Inilah Daftar Cedera Pemain Inter Setiap Bulannya


Kebugaran fisik memang menjadi problem serius Inter Milan sepanjang musim ini. Berkali-kali pelatih Andrea Stramaccioni harus dipusingkan dengan absennya pemain lantaran cedera.
Menurut catatan Fede Nerazzurra , musim ini pemain-pemain Inter total mengalami 47 kali cedera. Kinerja pelatih fisik dan tim medis patut menjadi pertanyaan bagi Presiden Inter, Massimo Moratti.
Kondisi ini secara tidak langsung bisa saja menyelamatkan nasib Stramaccioni yang sedang di ujung tanduk akibat hasil negatif yang dialami akhir-akhir ini. Bahkan sang Presiden sempat menyiratkan pesan bahwa Stramaccioni tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil buruk yang diraih.
"Sulit untuk mengevaluasi Stramaccioni saat ini lantaran dia hanya memiliki tim lapis ketiga," ujar Moratti.
Berikut adalah daftar cedera Inter musim ini:
Agustus 2012:  Cristian Chivu, Samir Handanovic, Gabi Mudingayi
September 2012:  Rodrigo Palacio, Dejan Stankovic, Ibrahima Mbaye, Wesley Sneijder
Oktober 2012: Joel Obi, Phillipe Coutinho
November 2012:  Andrea Ranocchia, Walter Samuel, Gabi Mudingayi, Fredy Guarin
Desember 2012: Luca Castellazzi, Phillipe Coutinho, Yuto Nagatomo
Januari: Cristian Chivu, Diego Milito, Walter Samuel, Antonio Cassano, Gabi Mudingayi
Februari: Esteban Cambiasso, Joel Obi, Cristian Chivu, Diego Milito, Matias Silvestre, Yuto Nagatomo
Maret: Fredy Guarin, Dejan Stankovic, Ricky Alvarez, Zdravko Kuzmanovic
April: Rodrigo Palacio, Antonio Cassano, Ibrahima Mbaye, Yuto Nagatomo, Walter Gargano, Esteban Cambiasso, Fredy Guarin.

Ultras : Sensasi Liar Dan Keindahan Dalam Sepakbola



Di belahan dunia manapun, kekerasan akan menjadi suatu fenomena yang tidak biasa, [akan] tetapi kekerasan juga merupakan 'pemanis' dalam lembaran sejarah yang coba dituliskan oleh sang waktu.

Hal ini berlaku juga di dalam dunia sepakbola. Kekerasan yang kadang terselip dalam halaman sejarah perjalanan olahraga yang paling banyak digemari di seluruh penjuru dunia ini mampu memberikan warna tersendiri.

Kekerasan atau kekacauan atau chaos yang hadir di tribun stadion maupun di luar stadion dalam sebuah laga sepakbola adalah sesuatu yang mengerikan jika dipandang dari asas logika kapital dan juga nilai-nilai semu moralis, tetapi di sisi lain hal ini adalah daya tarik tersendiri yang mampu memompa adrenalin melampaui kotak benar-salah.

Berbicara perihal kekerasan di dalam sepakbola tentu kita tidak dapat menihilkan para Ultras, dan Italia berada di posisi pertama sebagai negara penghasil Ultras ternama di dunia.

Sebut saja Brigate Rossonere [AC Milan], The Boys [Inter Milan], Juventus Fighters/Drughi/Tradizione Bianconera [Juventus], Granata Ultras [Torino], Roma Boys [AS Roma], Irriducibili [Lazio], Black and Blue Brigade [Atalanta], Yellow-blue Brigade [Hellas Verona], Naples Ultras [Napoli], Viola Club Viesseux [Fiorentina], dan masih banyak lagi.

Keseluruhan Ultras tersebut mempunyai satu kesamaan karakter yang unik dan menarik, yaitu fanatisme berlebih terhadap klub sepakbola kesayangan mereka. Kehadiran dan semangat mereka akan selalu memberikan warna tersendiri di dalam stadion.

Para Ultras ini selalu menunjukkan sikap fanatisme yang tak kenal lelah ketika menyaksikan tim pujaannya bertanding. Mereka akan terus bernyanyi hingga laga usai, atau mereka akan terus berdiri di sepanjang pertandingan. Mereka juga sebisa mungkin akan terus menonton langsung klub kesayangannya di stadion manapun, termasuk di luar negeri.

Para Ultras juga tidak akan berhenti untuk terus melancarkan intimidasi kepada klub ataupun fans lawan. Bahkan mereka tak segan untuk melakukan kekerasan, hingga membunuh, dalam usaha mengintimidasi lawan. Vincenzo Paparelli, misalnya, yang merupakan seorang Irriducibili tewas akibat lemparan bom molotov oleh Roma Boys dalam Derby della Capitale pada bulan Oktober 1979.

Satu lagi hal unik dari para Ultras di Italia ini adalah mereka mempunyai slogan atau semboyan yang menjadi 'pemersatu' di antara mereka yakni A.C.A.B atau All Cops Are Bastard. Para Ultras akan lebih kejam dan sadis ketika melawan polisi ketimbang berhadapan dengan Ultras lainnya.


Salah satu contoh kasus yang menjadi implementasi A.C.A.B terjadi pada awal 2007 lalu dalam laga Catania vs Palermo di mana seorang polisi bernama Filippo Raciti dibunuh oleh Ultras dari kedua klub. Semboyan A.C.A.B ini pun pernah difilmkan secara epik oleh Stefano Sollima dengan judul yang sama.

Sisi menarik lainnya dari para Ultras ini adalah isu yang mereka bawa tidak selalu persoalan mengenai sepakbola saja. Mereka juga mengemukakan isu politik yang hampir dari kesemuanya menyangkut tentang kepentingan kaum marjinal atau kaum yang terpinggirkan atau kelas pekerja.

Italia adalah sebuah negara dengan akar sejarah fasisme yang kuat, namun para Ultras ini lebih memilih ideologi 'kiri' untuk menjadi tema sentral yang selalu mereka angkat. Salah satu contohnya adalah Brigate Autonome Livornesi [Ultras klub Livorno] dengan ideologi komunismenya yang secara tegas melakukan perlawanan terhadap barisan Ultras 'sayap kanan' di Italia. Christiano Lucarelli, seorang pemain dan ikon pujaan Livorno, pernah secara monumental melayangkan 'tinju ke udara' yang kemudian menjadi antidot dari 'Fascist Salute' Paolo Di Canio.

Tetapi tidak semua Ultras berhaluan 'kiri'. Dua Ultras ibukota Italia, Irriducibili [Lazio] dan Roma Boys [AS Roma], cenderung memilih jalur politik 'kanan', kedua Ultras ini adalah penganut neo-fasisme yang taat. Kedua Ultras dari kota Roma ini tak akan ragu untuk bekerja sama dan saling membantu jika berbicara mengenai ideologi politik. Hal ini pernah mereka tunjukkan dalam beberapa zine yang mereka terbitkan. Salah satu contohnya adalah ketika Irriducibili dan Roma Boys pernah sama-sama menyerukan penentangan terhadap invasi Amerika Serikat ke Irak dalam salah satu terbitan zine mereka. Tidak hanya itu, Irriducibili dan Roma Boys juga merupakan barisan Ultras yang paling sering membawa isu politik paling 'kanan' ke dalam stadion. Mereka, misalnya, pernah membentangkan spanduk raksasa dalam sebuah laga yang berisikan dukungan terhadap Zeljko Razanotovic, seorang penjahat perang yang menyebabkan terjadinya perang Yugoslavia 1990. Atau mereka pernah menyatakan secara terang-terangan menyerukan anti-semit serta mendukung aksi rasialisme terhadap pemain kulit hitam di Italia.

Roma Boys [dan Irriducibili] juga pernah melakukan protes terhadap pemerintah Italia yang mengurangi pasokan listrik di beberapa wilayah kelas pekerja di kota Roma. Kedua Ultras paling 'kanan' di Italia ini juga pernah melakukan suatu aksi kolektif dengan membantu memberikan rumah [lengkap dengan propertinya] bagi keluarga-keluarga kurang mampu di kota Roma.


Sebuah penyegaran tersendiri [paling tidak bagi saya] ketika melihat para Ultras tersebut di tengah-tengah hegemoni komoditas kapitalisme dan komersialisasi sepakbola modern. Bentuk resistensi yang dihadirkan oleh para Ultras tersebut mampu mewakili suara-suara terpinggirkan tentang kemuakan terhadap segelintir milyarder yang --melalui kekuasaan politik dan kekuatan finansialnya-- merusak kesucian dan tradisi sepakbola. Suara-suara tersebut kini kembali menggema dalam spanduk-spanduk bertuliskan "Against Modern Football" yang tergantung di stadion-stadion seantero Eropa.

Mungkin beberapa pakar humanisme menyebut para Ultras tersebut sebagai barisan kelompok fanatis yang brutal dan tidak beradab. Namun tidak bagi saya. Kehadiran Ultras adalah 'pemanis': mereka adalah keliaran yang mampu menghadirkan seni yang paling indah dalam sepakbola.

PESEdit.com 2013 Patch 3.5 + 3.5.1 FIX


PESEdit.com 2013 Patch 3.5 adds Swiss Raiffeiesen Super League, including 8 new teams with correct squads, lineups, kits & stadiums and Argentinian Primera B Nacional with 3 new teams with correct squads, lineups, kits & stadiums. You can use Swiss Super League by switching it on it selector. It will replace Eredivisie, but you can always revert back to the Dutch league, and also select Greek, Russian and Turkish leagues.
   
New Features of PESEdit.com 2013 Patch 3.5 :
New league: Swiss Raiffeisen Super League: 8 new full teams with correct squads, lineups, kits & stadiums + already included Basel and Bern (Lausanne-Sport, Luzern, St Gallen , Servete FC, Sion, Thun, Zürich)
New league: Primera B Nacional (Argentina): 3 teams: Gimnasia y Esgrima La Plata, Club Olimpo, Rosario Central
New faces: 15+ new faces (including Alex Song, Dani Alves, Kevin Prince Boateng, a total of 800+ faces)
New kits: Argentina, Bayern München, Bosnia and Herzegovina, Brazil, Corinthians, Coritiba, Internacional, Nautico, Vitoria
General Features PESEdit.com 2013 Patch :
Added new 1st division leagues: Bundesliga, Primera Division Argentina, Russian Premier League, Spor Toto Süper Lig, Superleague Greece, Raiffeisen Super League
Added new 2nd division leagues: 2. Bundesliga, Liga Adelante, Npower Championship, Serie B, Ligue 2, Brasileirão Série B, Primera B Nacional
Added other teams (Arminia Bielefeld, BATE Borisov, BSC Young Boys, Dnipro Dnipropetrovsk, FC Basel, KRC Genk, Metalist Kharkiv, Steaua Bucureşti, Videoton FC, Viktoria Plzen + Indonesia, Malaysia)
Correct kits for all Premier League, Liga ZON Sagres + all National & Classic Teams
Corrected names for fake players in unlicensed National teams and ML unlockable players
Faces: ~800 new faces (all fixed by PESEDIT)
Fixed kits for a lot teams including Barcelona, Manchester United and Sevilla
Includes newest DLC 4.00 & game version 1.03
Scoreboard and stadium switch in selector (download stadiums here)
Removed blur
Fixed boots + accessories for a lot players (Premier League, Ligue 1, Eredivisie, Serie A, Liga BBVA, Bundesliga and many more)