Luis Suarez menjadi sorotan karena aksinya menggigit lengan Branislav Ivanovic saat Liverpool bertanding melawan Chelsea, akhir pekan lalu. Sejatinya, penyerang Liverpool itu memang sarat kontroversi.
Gigitan itu dilakukan Suarez pada menit ke-66 pada laga yang berakhir dengan skor 2-2 di Anfield. Tercatat, ada 11 aksi kontroversial yang sudah dilakukan pemain bergigi kelinci itu. Berikut daftarnya.
Pengumpul kartu
‘Bakat memancing kerusuhan’ pemain Timnas Uruguay itu sudah terlihat pada usianya yang ke-20. Pada tahun 2007, saat masih memperkuat FC Groningen, ia mencetak empat gol namun mengantongi tiga kartu kuning dan satu kartu merah sepanjang bulan Januari.
Hal yang sama terjadi saat memperkuat Timnas Uruguay lawan Kolombia. Ia mendapat kartu merah karena beradu argumen di menit-menit akhir.
Berselisih dengan rekan setim
Kecemerlangannya di Groningen membawanya ke Ajax. Awalnya berjalan lancar, hingga ia berseteru dengan rekannya sendiri, Albert Luque. Ajax menjatuhka denda dan larangan bertanding.
‘Tangan Tuhan’ Piala Dunia 2010
Pada perempatfinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, pada menit-menit akhir Uruguay melawan Ghana, dalam kedudukan imbang, Suarez dengan sengaja menghalau bola tendangan Dominic Adiyah dengan tangannya. Andai tak dilakukannya, bola 100 persen masuk ke gawang.
Pengorbanan penyerang berusia 26 tahun itu tak sia-sia meski ia harus menerima kartu merah. Tendangan penalti Asamoah Gyan melambung. Tak berhenti sampai di situ, Uruguay justru menang lewat adu penalti.
Gigitan yang pertama
Sebelum menggigit Branislav Ivanovic, Suarez juga pernah menggigit lawannya saat masih memperkuat Ajax. Pada November 2010, ia menggigit leher pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal, saat berargumen di tengah lapangan. Federasi Sepak bola Belanda menghukumnya dengan larangan bertanding tujuh laga. Pada Januari 2011, Ajax langsung menjualnya ke Liverpool.
Reputasi baru: tukang diving
Total 111 gol dan 39 assist Suarez selama bersama Ajax mampu membutakan Liverpool dari segala kontroversi yang sudah diciptakannya. Di Liga Primer Inggris, ia mampu mempertahankan ‘reputasi’ sebagai raja kontroversi, kali ini lewat aksi diving-nya. Pada awal Oktober 2011, ia tampak dengan sengaja menjatuhkan diri saat ‘disenggol sedikit’ oleh gelandang Everton, Jack Rodwell. Hasil akhir laga: Liverpool 2-0 Everton.
Rasialistis berbuah hukuman delapan laga
Pada Oktober 2011, Suarez dituduh melakukan tindakan rasialistis kepada bek Manchester United, Patrice Evra. Selain hukuman delapan laga, ia juga didenda 40 ribu Pound.
Tantang fans lawan
Meski sudah didakwa melakukan aksi rasialistis pada Oktober 2011, Suarez belum dijatuhi hukuman hingga Desember 2011. Masa penantian itu tak ia sia-siakan. Satu kontroversi kembali ia lakukan. Kali ini, ia mengacungkan jari tengah kepada fans Fulham. Tambahan satu kali larangan bertanding pun didapatnya.
Tolak salaman
Pada Februari 2012, Evra dan Suarez bertemu lagi. Kontroversi pun dipertahankan oleh sang penyerang. Ia menolak menyalami Evra saat laga akan dimulai.
Diving lagi, diving lagi
Tak peduli dengan kritikan soal aksi diving-nya, Suarez kembali melakukan akting pada pertemuan berikutnya dengan Everton. Ia justru mencemooh balik pelatih Everton, David Moyes, yang mengritik habis dirinya pada pertemuan pertama. Caranya, ia melakukan diving sebagai selebrasi golnya.
Cetak gol dengan tangan
Setelah menyelamatkan gawangnya dengan tangan pada Piala Dunia 2010, kali ini Suarez mencetak gol dengan tangannya saat bermain imbang dengan Mansfield pada putaran ketiga Piala FA.
Tonjok lawan
Entah hobi atau karena kebiasaan, Suarez benar-benar pandai memanfaatkan situasi sekecil apapun untuk berbuat curang. Kali ini saat laga kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2013 lawan Cile.
Saat dijaga ketat oleh bek Cile, Gonzaro Jara, yang berada di sebelah kirinya, Suarez diam-diam melancarkan tinjunya ke arah Jara dengan tangan kanannya. Ini terjadi pada situasi sepak pojok.
Meski karirnya diwarnai kontroversi, Suarez mampu menjaga reputasinya sebagai salah satu penyerang paling berbahaya. Sepanjang musim ini, ia telah mencetak 30 gol dari 45 laga bersama Liverpool di segala ajang.