Menyaksikan tim favorit berlaga memang enaknya ditemani oleh seseorang atau menonton bersama-sama alias nobar. Tetapi setelah kelahiran Ashadeeah Tanisha Harharah akhir Maret 2012 lalu, menonton bola jadi lebih seru.
Putri pertama saya tersebut sepertinya lebih senang dan fokus jika menonton tayangan lapangan hijau ketimbang kartun anak-anak. Lucu memang, tetapi itulah kenyataannya. Mungkin karena darah keturunan dari kakeknya yang dulu adalah bek sayap kanan tim nasional era 1970-an, Sutan Harharah.
Asha selalu setia menemani saya menonton tim favorit saya, Manchester United. Sekaligus menjadi kesempatan bagi saya untuk “meracuni” Asha agar menjadi pengikut tim berjuluk Setan Merah tersebut seperti saya dan kakeknya. Selama ada Asha mendampingi, saya selalu yakin United akan menang dan Robin van Persie akan mencetak gol penyelamat saat United tertinggal.
Mendatangkan Robin van Persie pada akhir jendela transfer Agustus 2012 lalu merupakan langkah tepat Sir Alex Ferguson dan menjadi berkah bagi Manchester United. Bayangkan saja, apa jadinya United musim ini tanpa sang top skor Liga Inggris musim lalu itu?
Lepas pertandingan Derby Barat Laut kontra Liverpool, RVP sudah mencatatkan 17 gol atas namanya dan merajai tabel top skor sementara. Menyisakan 13 gol lagi untuk menyamai rekornya sendiri di musim lalu.
Bagaimana dengan Wayne Rooney? Keberadaannya di skuad United memang tak tergantikan. Namun Wazza, begitu ia dipanggil, harus istirahat 2 kali akibat cedera meskipun sudah menyumbang 7 gol bagi MU. Kontribusinya terhenti di awal dan pertengahan musim ini.
Tanpa Rooney, van Persie seperti menjadi tombak tajam baru Setan Merah. RVP sering menjadi Lone-Devil di depan atau berduet dengan Chicharito, sehingga ia pantas menggantikan keberadaan Rooney. Di saat Rooney tak ada, gol demi gol van Persie seakan menyelamatkan muka Sir Alex.
Saya teringat saat MU nyaris kalah oleh Southampton kala bertandang ke Saint Mary Stadium di awal musim. RVP akhirnya mencetak hattrick sekaligus mempersembahkan kemenangan yang berakhir dengan skor 3-2.
RVP membuka kemenangan MU saat melawat ke Stamford Bridge, yang memaksa Chelsea menyerah malu di kandang sendiri dengan skor 2-3. Kemudian striker andalan tim nasional Belanda tersebut juga memberikan pengalaman pahit bagi mantan klubnya, Arsenal dengan kekalahan 1-2 di Old Trafford. Hingga menjadi momok yang menakutkan barisan belakang Liverpool. Pepe Reina harus 2 kali memungut bola bekas sepakan van Persie.
Sungguh menakutkan sosok Robin van Persie di depan gawang lawan. Cocok memang dengan janjinya di awal musim saat si penyuka rendang itu mengatakan akan memberikan gelar Liga Inggris ke-20 bagi MU yang sesuai dengan nomor punggungnya saat ini.
Tetapi sekali lagi, ada pertanyaan besar yang harus dibayangkan oleh semua penggemar Manchester United. Jika pada awal musim MU tidak mendatangkan van Persie, apa jadinya United menghadapi setengah awal musim 2012-2013 ditambah absennya Wayne Rooney akibat cedera?
Hanya dengan mengandalkan Javier Hernandez dan Danny Welbeck di barisan depan, saya rasa United tidak akan bisa mencapai posisi terhormat seperti pada kenyataannya sekarang. Meskipun harus diakui juga bahwa kemenangan United juga terjadi berkat kontribusi para penyerang pelapis tersebut.
Sesuai prediksi para pengamat sepakbola, RVP menjelma menjadi setan merah yang menyeramkan. Jika dipadu dengan Rooney yang menyokong di belakang, maka kekuatan penghancur United menjadi berkali lipat. Terbukti pada laga seperti Derby Manchester kontra City. Kerjasama keduanya berbuah kemenangan United atas City di Etihad Stadium. Skornya 3-2.
Saat itu saya menonton tanpa ditemani Asha. Tapi menjelang akhir pertandingan, bayi yang sudah berusia 9 bulan itu terbangun dari tidurnya. Langsung saja saya arahkan menonton pertandingan Derby Manchester yang masih menyisakan 15 menit.
Saya pun antusias menjelaskan kepada sang buah hati tentang rekap pertandingan dan dia mendengarkan dengan seksama. Sampai saya teringat, jika Asha ikut menonton MU, pasti van Persie mencetak gol. “Asha, kalo Asha nonton MU, van Persie selalu bikin gol ya kak,” itulah yang saya katakan sesaat sebelum Robin van Persie mengeksekusi tendangan bebas kerasnya dan akhirnya membawa MU menang.
Takhayul-kah? Lebih kepada keyakinan dan percaya sampai detik terakhir pada tim favorit. Begitu juga mungkin yang dimiliki oleh pendukung MU saat ini, yakin dan percaya tanpa Rooney-pun, van Persie bisa membawa kejayaan.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya Manchester United tanpa Robin van Persie menghadapi setengah awal musim 2012-2013 lalu.
Ini asli lu ndi ?
ReplyDelete