Monday, January 21, 2013

Pemain Sepakbola Yang Menjadi Korban Rokok


Dalam dunia olahraga, termasuk sepak bola, rokok mungkin dianggap tabu. Bukan rahasia lagi, para atlet dikhawatirkan mengalami degradasi kebugaran lantaran menghisap lintingan tembakau secara reguler.

Beberapa pemain semisal Ashley Cole dan Weshley Sneijder coba menepis hal itu. Lewat performa di lapangan yang masih tergolong gemilang, dua pemain tersebut coba membantah dampak negatif rokok.

Namun, beberapa pebola lain justru terkena getah akibat kebiasaan merokok. Tak hanya dari sisi kesehatan memang. Berikut, pengalaman buruk para pebola akibat rokok. (Anju)

Francesco Coco
Awal tahun 2000-an, Francesco Coco tergolong pemain yang kerap bersaing di level atas. Catatan kariernya bersama Barcelona, Inter Milan, dan AC Milan bisa jadi bukti sahih.

Namun, pemain berkebangsaan Italia ini mengalami penurunan performa lantaran sserangkaian cedera. Tak ayal, Inter Milan, kala itu, lebih banyak meminjamkannya ke klub lain.

Pada musim panas 2007, kontraknya tak diperpanjang I Nerazzurri. Tak ayal, Coco pun coba mencari pelabuhan anyar dan menjalani tes untuk Manchester City.

Celaka untuk sang pemain. Saat berada di lapangan latihan, dia malah menghisap sebatang rokok. Tak ayal, tes yang baru berjalan selama tiga hari dihentikan oleh pihak The Citizen.

Fabio Coentrao
Beberapa klub menerapkan kebijakan anti rokok untuk para pemainnya. Salah satunya adalah Real Madrid.

Aturan tersebut sempat dilanggar oleh Fabio Coentrao. Saat merayakan ulang tahun ke-24, 11 Maret 2012, pemain berkebangsaan Portugal ini mengadakan selebrasi bersama Cristiano Ronaldo di sebuah restoran.

Namun, beberapa media Spanyol berhasil mengambil gambar Coentrao dengan hembusan asap rokok di pintu restoran. Alhasil, lantaran tindakan indisipliner ini, dia pun tak diikutsertakan dalam skuad kontra Villareal, sepekan berselang.

"Ini merupakan urusan internal klub. Dia adalah pemain yang berlatih bersama kami," jelas asisten pelatih, Aitor Karanka.

Mario Balotelli
Sejak hijrah ke Inggris, tabiat buruk Mario Balotelli kian tereksploitasi. Di luar pertandingan. Balotelli kerap tertangkap kamera tengah menikmati rokok.

Kadar konsumsi rokok sang pemain pun terbilang cukup besar untuk ukuran atlet. Dalam kurun waktu sepekan, dia bisa menghabiskan dua bungkus rokok. Tak ayal, nada kecewa sempat terlontar dari Manajer Roberto Mancini pada Desember 2011.

"Ya, saya tahu. Saya tahu dia merokok. Buat saya, itu tidak benar. Tapi saya bukan ayah atau ibunya. Jika dia anak saya, tentu akan saya tendang bokongnya. Tapi dia bukan anak saya," ucap Mancini seperti dilansir Guardian.

Termutakhir, Mancini mulai mengkhawatirkan kebiasaan buruk anak asuhnya itu. Alhasil, Balotelli pun diminta mengurangi porsi rokok agar kebugarannya tak terganggu.

Zdenek Zeman
Sosok pelatih dengan sebatang rokok mungkin tak asing di bangku cadangan pertandingan sepak bola. Juru taktik sekaliber Marcelo Lippi pun kerap menghiai bibirnya dengan sebatang cerutu kala mendampingi timnya.

Akan tetapi, bagaimana bila kebiasaan tersebut berimbas penyakit untuk sang pelatih? Allenatore AS Roma, Zdenek Zeman sempat mengalami hal tersebut.

Tak lama setelah penunjukkan dirinya, Juni 2012, pelatih berkebangsaan Republik Cheska ini harus dilarikan ke rumah sakit Gemeli, Roma. Dia terkena serangan jantung dan sempat dirawat selama tiga hari.

Beruntung, kala itu, I Giallorossi tak tengah aktif menjalani kompetisi. Ya, periode Juni tahun ini, sepak bola Eropa memang disibukkan perhelatan akbar di Ukraina dan Polandia.

William Gallas
Ban kapten Arsenal sempat melingkar di lengan William Gallas. Namun, sebatang rokok memicu hubungan buruknya dengan Manajer Arsene Wenger.

Oktober empat tahun silam, Gallas tertangkap kamera menghisap sebuah rokok di bibirnya. Menariknya, rokok tersebut tidak menyala. Akan tetapi, Wenger tak dapat menutupi rasa kecewa pada sang kapten.

"Dia punya tanggung jawab sebagai kapten Arsenal dan itu tidak bisa diterima. Saya tidak melihat fotonya, tapi saya tidak suka itu. Dia punya tanggung jawab paling besar sebagai kapten dan saya percaya foto itu sepenuhnya benar," tegas Wenger.

Hubungan keduanya memburuk sebulan berselang. Gallas mengkritik mental bermain para penggawa The Gunners dan menuduh seorang pemain telah merusak semangat tim. Tak ayal, ban kapten pun lepas dari pemain berkebangsaan Prancis tersebut.

No comments:

Post a Comment

Follow @SemuaInfoBola_ ya! Acc twitter kami!