Thursday, January 3, 2013

Dream Team Sepanjang Masa Impian Johan Cruyff

Dalam bukunya yang berjudul 'Sepakbola, Filosofi Saya', Johan Cruyff memilih sebelas pemain yang menurutnya akan menjadi susunan pemain terdahsyat sepanjang sejarah. Banyak kejutan yang tersaji dalam skuad pilihan Cruyff ini.


Yang pertama, tak ada nama Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Semua orang tahu bahwa Cruyff adalah salah satu pendukung Messi. Dalam hampir semua kesempatan, Cruyff selalu menunjukkan dukungan kepada pemain andalan barcelona FC itu.

Selanjutnya, Cruyff tidak memasukkan namanya sendiri dalam daftar skuad idamannya. Cukup mengejutkan karena banyak orang yang menganggap Cruyff sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang sejarah.

PENJAGA GAWANG
Lev Yashin dipilih untuk menjaga gawang tim impian Cruyff. Kiper legendaris Uni Sovyet ini mungkin adalah kiper pertama yang mendapat pengakuan dari seluruh dunia. Legenda sepakbola Indonesia Ramang sampai frustasi karena beberapa kali tembakannya bisa diselamatkan dengan ajaib oleh Yashin.


Secara keseluruhan, FIFA mengkonfirmasi bahwa Yashin telah menggagalkan kurang lebih 150 tendangan penalti ke gawangnya.

BEK KANAN
Cruyff menunjuk Carlos Alberto sebagai bek kanan yang mengawal pertahanan tim impiannya. Carlos Alberto disebut sebagai salah satu bek terbaik Brasil dan merupakan anggota tim terbaik Abad 20.

Mudah sekali mengetahui motif Cuyff memilih Carlos Alberto. Selain karena kemampuan defensifnya yang hebat, Carlos Alberto juga dikenal piawai dalam memahami taktik dan bisa berperan sebagai playmaker.

BEK TENGAH
Di posisi sentral ini, Cruyff memberikan kepercayaan kepada legenda Jerman Franz Beckenbauer. Gaya bermain Der Kaiser yang elegan serta jiwa kepemimpinan yang tinggi dipercaya akan memberi rasa aman kepada setiap kiper di belakngnya.

Seperti halnya Cruyff, Beckenbauer juga suka dengan sepakbola menyerang. Sebagai bek, Beckenbauer tak pernah ragu untuk ikut maju membantu serangan. Beckenbauer juga piawai dalam hal mencetak gol, terutama bagi Jerman Barat.
Lanjut ke Bek Kiri

BEK KIRI
Posisi bek kiri diberikan Cruyff kepada rekannya di timnas Belanda, Ruud Krol. Sebararnya Krol bisa menempati posisi mana pun di lini belakang.

Sebagai bek di era awal Total Football, Krol juga bebas membantu serangan. Ia mungkin tidak seagresif para fullback yang ada saat ini, namun pada generasinya, Kroll adalah salah satu bek paling ofensif.

GELANDANG BERTAHAN
Posisi holding midfielder diserahkan Cruyff kepada anak didik kesayangannya, Josep Guardiola. Pep merupakan pemain andalan Cruyff ketika menciptakan Dream Team Barcelona pada 90-an.

Cruyff tahu benar kualitas seorang Guardiola, namun entah apakah ia memilih 'pewarisnya' ini karena pandangan dan filosofi yang sama dalam sepakbola. Meski mungkin bukan pemain terbaik di dunia, Guardiola memang menunjukkan kepemimpinan hebat selama berkostum Barcelona.

GELANDANG KANAN
Posisi sayap kanan diberikan kepada Alfredo Di Stefano. Legenda Real Madrid ini begitu cemerlang hingga pernah membela tiga tim nasional berbeda; Argentina, Kolombia dan Spanyol.

Tak perlu diragukan lagi kehebatan Di Stefano semasa menjadi pemain. Pemain berjuluk The Blond Arrow ini begitu ditakuti oleh pertahana lawan pada era 50-an.

GELANDANG TENGAH
Untuk mengisi posisi gelandang serang, Cruyff memberikan tempat kepada legenda Inggris, Sir Bobby Charlton. Pahlawan Inggris di Piala Dunia 1966 ini mungkin adalah pemain paling legendaris yang dimiliki publik Inggris.

Sir Bobby menghabiskan hampir seluruh karier profesionalnya bersama Manchester United. Bukan saja piawai dalam mengirim umpan, ia juga punya insting menyerang tinggi dan dilengkapi dengan tembakan jarak jauh yang presisi.

GELANDANG KIRI
Cruyff kembali memilih pemain asal Ajax di tim impiannya. Kali ini sektor gelandang kiri yang diisi oleh Piet Keizer. Nama ini mungkin tidak seterkenal pemain lain dalam skuad ini, namun ia adalah sayap kiri menakutkan dalam tim Ajax dan Belanda pada masanya.

Keizer merupakan bagian dari tim Ajax yang memenangi Piala Eropa (nama lama Liga Champions) tiga kali beruntun pada 1971 hingga 1973. Sebagai gelandang ia juga cukup subur dengan mencetak 11 gol dalam 34 penampilan bersama timnas Belanda.

PENYERANG KANAN
Pos penyerang pertama diberikan Cruyff kepada legenda Brasil yang 'kurang mendapat penghargaan'. Para pemain di masanya menyebut Garrincha tukang dribel terbaik yang pernah ada.

Garrinca memiliki banyak kekurangan fisik; kaki kirinya lebih pendek enam centimeter dari kaki kanan serta tulang-tulangnya banyak mengalami kelainan. Hal itu tak menghalangi kemampuan oleh bola legenda Botafogo ini.

PENYERANG TENGAH
Suka atau tidak suka, tidak ada yang bisa menutupi kehebatan seorang Pele. Sering dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang masa, Pele juga banyak dibenci karena terlalu mengagungkan talenta Brasil.

Namun rekor gol serta raihan trofi Piala Dunia tak ayal menjadi bukti ketajaman Pele. Posisi favorit Pele sebenarnya bukanlah penyerang murni, melainkan deep-lying forward.

PENYERANG KIRI
Hanya ada satu tempat tersisa, dan Cruyff memberikannya kepada Diego Maradona. El Diego diberi posisi sebagai penyerang kiri karena kemampuan dahsyatnya mengacak-acak pertahanan lawan.

Ada banyak alasan mengapa maradona bisa disebut sebagai salah satu pemain paling hebat yang pernah ada. Salah satunya adalah ia mampu menjadi nyawa bagi setiap tim yang dibelanya menjadi juara, termasuk Napoli yang pada awal 90-an sangat tidak dijagokan.

No comments:

Post a Comment

Follow @SemuaInfoBola_ ya! Acc twitter kami!