Perancis, 2003. Tuan rumah mungkin memang berhasil menjadi juara Piala Konfederasi tahun itu lewat golden goal yang dicetak oleh legenda Arsenal Thierry Henry, namun dunia lebih mengenang apa yang terjadi di semifinal.
Stade de Gerland menjadi saksi bisu jatuhnya Marc-Vivien Foe di tengah lapangan di menit ke-72. Tak ada kontak fisik yang terjadi yang menyebabkan jatuh terkaparnya Foe kala itu. Ia hanya jatuh. Tim medis kemudian bergerak cepat memberikan resusitasi jantung-paru kepada Foe yang terlihat tak bernafas.
Foe masih secara resmi dinyatakan hidup saat diboyong ke pusat medis, namun ia meninggal tak lama setelahnya. Autopsi pertama tak berhasil menungkap penyebab kematian Foe, namun autopsi kedua memberikan titik terang. Jantung Foe disebut-sebut gagal berfungsi dengan baik karena hypertrophic cardiomyopathy, sebuah kondisi yang bisa menyebabkan kematian mendadak saat melakukan aktivitas fisik yang berat.
Kamerun sendiri tetap melaju ke partai puncak lewat kemenangan tipis 1-0, dan di partai final melawan Perancis, tangis mengalir sebelum pertandingan. Bahkan banyak sosok dari tim tuan rumah masih tak mampu menerima kenyataan pahit ini karena mereka mengenal Foe yang memang pernah menghabiskan waktunya di Ligue 1.
No comments:
Post a Comment
Follow @SemuaInfoBola_ ya! Acc twitter kami!