Tak bisa dipungkiri bahwa Barcelona adalah salah satu tim sepak bola
tersukses yang ada di dunia saat ini. Sangat banyak trofi yang mereka
raih pada era Pep Guardiola. Pun didapatkan dengan cara yang sangat
elegan.
Disebut elegan karena El Barca memperagakan sepak bola yang sangat
indah dan acap kali disebut "tiki-taka". Bermain passing-passing pendek
serta penguasaan bola yang di atas rata-rata membuat mata kita sebagai
pencinta sepak bola pun terbelalak kagum.
Kesuksesan sebuah tim tentu ingin diikuti oleh tim-tim lain. Begitu
juga dengan filosofi Barcelona tersebut. Setidaknya ada empat tim yang
mengadaptasi permainan possesion football atau tiki-taka.
Swansea City
Swansea City berhasil promosi ke Premier League musim lalu lewat
cara yang sangat baik. Ketika masih ditangani Brendan Rodgers, The
Swans menjadi tim dengan penguasaan bola paling tinggi ketiga kala
tandang dengan 55 persen. Sedangkan peringkat dua tertinggi saat
bermain kandang dengan 59 persen.
Meski tidak sesempurna Barcelona dan dianggap lebih sering melakukan
umpan-umpan pendek di daerah sendiri, namun, permainan Swansea itu
menjadi hal yang baru dan sangat menarik.
Nafas permainan mereka adalah Leon Britton dan Joe Allen (sekarang
Liverpool). Keduanya saling mengisi dan menjadi pengatur tempo dari The
Swans sendiri.
Liverpool
Kepindahan Rodgers ke Liverpool membawa dampak signifikan. Filosofi
permainan The Reds berubah drastis dan bermain dengan pola 4-3-3.
Permainan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola pun menjadi acuan
utama. Rodgers memberikan Liverpool filosofi serupa kala dia membesut
Swansea.
"Ide utama kami adalah untuk menjadi tim dengan mengandalkan
umpan-umpan pendek sehingga lawan pun tak bisa memberikan perlawanan
maksimal dan kami bisa lebih mudah untuk menguasai pertandingan,"
ungkap Rodgers kala baru pertama kali mendarat di Anfield.
Penguasaan bola The Reds pun menanjak drastis menjadi rataan 56,6
persen. Menjadi yang terbesar keempat musim ini dan berada di atas
Swansea besutan Michael Laudrup.
Allen yang juga ditarik dari Swansea menjadi pemain dengan tingkat
presentasi operan tertinggi dengan 92,5 persen dengan rataan 70,7 pass
perlaga.
Athletic Bilbao
Barcelona dan Real Madrid memang menjadi dua klub utama Liga BBVA
dan memiliki kekuatan paling besar. Namun, musim lalu ada klub yang
bermain cukup mengejutkan dan sangat istimewa.
Athletic Bilbao asuhan Marcelo Bielsa berhasil memperlihatkan sepak
bola yang sangat menghibur. Mirip dengan tiki-taka Barcelona, Bilbao
dianggap memiliki karakteristik yang lebih beragam dan bermain lebih
nekat ketimbang El Barca.
Sehingga tidak mengejutkan jika Los Leones berhasil mengalahkan
Sporting CP hingga Manchester United. Sayangnya, kualitas stamina para
pemain tak sesempurna Barcelona.
Sehingga, Bilbao acap kali keteteran kala laga sudah mau berakhir karena tempo tinggi yang diperagakan sepanjang pertandingan.
Timnas Spanyol
La Furia Roja menjadi tim yang bisa dibilang memperagakan tiki -taka
Barcelona paling sempurna. Sebenarnya wajar melihat sebagian besar
penggawa El Barca memperkuat timnas.
Sebut saja Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Cesc
Fabregas, Pedro, dan Gerard Pique. Meski masih ada nama-nama lain yang
menjadi langganan La Roja dari Catalan.
Pada Piala Eropa lalu, Xavi membuat rekor passing dalam satu laga,
yaitu, 136 pass (127 diantaranya sukses). Sehingga tidak kaget jika
Spanyol menjadi kampiun Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia
2010.
No comments:
Post a Comment
Follow @SemuaInfoBola_ ya! Acc twitter kami!